Sebagai upaya peningkatan kapabilitas dosen pengajar mata kuliah kewirausahaan pada perguruan tinggi, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyelenggarakan Training Of Facilitator (ToF) dengan partisipasi 48 Dosen dari 36 perguruan tinggi negeri dan swasta di Provinsi Jawa Tengah.
Semarang - Sebagai upaya peningkatan kapabilitas dosen pengajar mata kuliah kewirausahaan pada perguruan tinggi, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyelenggarakan Training Of Facilitator (ToF) dengan partisipasi 48 Dosen dari 36 perguruan tinggi negeri dan swasta di Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan dilakukan sebagai upaya mengolaborasikan pemahaman bersama, pengembangan ketrampilan, kolaboratif dan kemitraan terkait makna dan penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan antara Praktisi dan Akademisi untuk menurunkan nilai pengangguran terdidik di Indonesia dengan menyediakan pendekatan penyelenggaraan Pendidikan kewirausahaan yang lebih praktis dan adoptif.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Raden Isnanta membuka kegiatan Training Of Facilitator di Hotel Grand Edge, Semarang, Selasa (05/11) malam.
“Program TOF diinisiasi untuk memberi energi bagi para pengajar sebagai mesin pencetak wirausaha muda di Indonesia, Dosen diharapkan dapat menelurkan lulusan yang mana selain memiliki kecakapan akademis juga mempunyai jiwa wirausaha yang tangguh, ulet dan memiliki inovasi sebagai Upaya untuk meningkatkan daya saing untuk memperkuat ekonomi Indonesia setelah mengikuti program ini,” ujar Deputi Isnanta.
Deputi Isnanta menambahkan, bahwa dari total jumlah pemuda sebanyak 64 juta hampir 1/3nya ada di kampus, dan kampus merupakan prioritas sebagai calon bos muda dan pengusaha karena kampus merupakan modal untuk mengolah mindset pemuda untuk memulai usaha di kemudian hari.
“Mahasiswa hendaknya sudah tidak lagi berpandangan bahwa bekerja itu adalah menjadi pegawai melainkan pencipta lapangan kerja bagi para pegawai.”
Selain itu, Deputi Isnanta juga menuturkan bahwa, “Dosen diharapkan tidak text book dalam memberikan materi pembelajaran tapi juga contoh nyata dapat membantu mahasiswa mengembangkan ketrampilan kritis dan memberikan wawasan yang lebih mendalam dan esesial untuk pertumbuhan bisnis, dapat memberikan dukungan strategis dan emosial yang diperlukan untuk meningkatkan daya tahan bisnis dalam jangka Panjang, integrasi praktik langsung dalam program pembelajaran kewirausahaan serta terciptanya pengusaha yang lebih siap menghadapi tantangan bisnis yang kompleks yang tentunya memberikan tantangan tersendiri untuk tetap memproduksi barang-barang dalam Negeri.
Impor atas produk2 luar Negeri juga marak di Indonesia, sehingga salah satu fokus kita adalah merevitalisasi produksi dalam negeri. Penggunaan istilah kekinian dapat dilakukan dan dipelajari untuk menarik minat konsumen.
“Maka dari itu, dalam rangka meningkatkan kapasitas para Dosen yang mengajarkan mata kuliah kewirausahaan dengan cara memberi energi, mengembangkan semangat dan memperbarui pengetahuan terkait kewirausahaan saat ini bagi para pengajar sebagai mesin pencetak wirausaha muda di Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga mengambil langkah baru dengan menyelenggarakan program dukungan pelatihan (ToF) bagi Pendidik/Dosen dengan total sebanyak 30 JPL selama 3 hari mulai tanggal 5 sd 7 Oktober 2024 untuk mengajarkan kewirausahaan,” tandas Raden Isnanta. (ruli).