Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Raden Isnanta menilai program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) memiliki perspektif multidimensional pengembangan kepemudaan yang berkelanjutan.
Jakarta - Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Raden Isnanta menilai program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) memiliki perspektif multidimensional pengembangan kepemudaan yang berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiensi Ketua Umum Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Mahfirlana Mashadi pada Rabu (5/3) siang di Lantai 5, Graha Kemenpora, Jakarta.
Dampak yang dimaksud diantaranya meningkatkan potensi pemuda melalui kerjasama internasional serta menjalin rasa persaudaraan dan saling pengertian diantara pemuda dengan pemuda dari negara mitra kerjasama. Sehingga kerjasama bidang kepemudaan antar negara dilakukan melalui pertukaran informasi dan pembahasan serta mencari solusi isu-isu strategis global yang dapat memperkuat hubungan antar bangsa.
Menurut Deputi Isnanta, PPAN dapat menciptakan kader-kader pemimpin bangsa di masa mendatang yang memiliki wawasan internasional. Selain itu melalui program PPAN dapat meningkatkan kemampuan pemuda untuk menciptakan jaringan informasi, komunikasi dan bisnis yang berskala internasional.
“Efek pertukaran pemuda ini menghasilkan pemimpin, kemudian pemimpin mampu menjadi pelopor di lingkungannya, kemudian nanti bisa berwirausaha. Jadi ini sangat terkait dengan program pengembangan pemuda,” ucapnya.
Karenanya Deputi Isnanta berharap PCMI terus berkontribusi dalam program pertukaran pemuda antar negara yang dilakukan Kemenpora.
"PCMI sebagai wadah berhimpunnya para alumni PPAN dengan latar belakang yang sangat luas harus memiliki basis data para alumninya. Dengan basis data itu para alumni PPAN bisa dimanfaatkan untuk ikut serta pada program pengembangan kepemudaan selain pertukaran pemuda," jelas Deputi Isnanta.
Ditambahkannya bahwa yang terpenting dalam melaksanakan program yaitu dilakukan dengan strategi model Pentahelix khususnya penguatan keterlibatan media. Pentahelix merupakan model kerja sama antara lima unsur pemangku kepentingan, yaitu pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media.
“Laksanakan pentahelix, salah satunya yaitu ada Media. Lebih kuatkan media dan rangkul teman-teman komunitas," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PCMI Mahfirlana Mashadi menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kembali partisipasi para alumni PPAN dalam program pengembangan kepemudaan di Indonesia.
“Kami ingin coba hidupkan kembali dan mendorong agar para alumni bisa lebih aktif berkontribusi untuk pengembangan dan penguatan kepemudaan di Indonesia," kata Mahfirlana yang merupakan alumni program Indonesia-Canada Youth Exchange Program (ICYEP).
Turut mendampingi menerima audiensi, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Hendro Wicaksono dan Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Esa Sukmawijaya. (rez)