Laporan Pajak Laporan Pajak
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Terima Audiensi IYCTC, Deputi Isnanta Bahas Pengendalian Bahaya Rokok di Kalangan Pemuda

Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Raden Isnanta menerima audiensi CoFounder dan Program Manager Indonesian Youth Council For Tactical Changes (IYCTC) Ni Made Shellasih di Lantai 5, Graha Kemenpora, Jakarta, Senin (3/3) pagi.

Terima Audiensi IYCTC, Deputi Isnanta Bahas Pengendalian Bahaya Rokok di Kalangan Pemuda Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Raden Isnanta menerima audiensi CoFounder dan Program Manager IYCTC Ni Made Shellasih di Lantai 5, Graha Kemenpora, Jakarta, Senin (3/3) pagi. (foto: sesdep2/prasjna).

Jakarta - Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Raden Isnanta menerima audiensi CoFounder dan Program Manager Indonesian Youth Council For Tactical Changes (IYCTC) Ni Made Shellasih  di Lantai 5, Graha Kemenpora, Jakarta, Senin (3/3) pagi.

Topik pembahasam pada pertemuan tersebut diantaranya isu-isu strategis pemuda didalam keterlibatan perlindungan generasi dari aspek kesehatan dan peran Kemenpora RI dalam pembangunan orang muda sehat tanpa rokok serta peningkatan produktifitas para anak muda.

Deputi Isnanta menyampaikan bahwa Kemenpora RI terus berkomitmen untuk mendukung pengurangan jumlah perokok khususnya pemuda di Indonesia. 

"Salah satu fokus utama untuk mendukung melalui peningkatan nilai Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) pada domain kesehatan dan kesejahteraan pemuda, yakni menekan instrumen tingkat Persentase Pemuda Merokok di Indonesia," jelasnya.

“Kemenpora terus mengoptimalkan kerjasama lintas sektor terkait regulasi kepada Kementerian/Lembaga yang dekat dengan aktifitas larangan merokok, karena penurunan prevalensi perokok di kalangan pemuda ini masuk ke IPP juga.” tambahnya.

Selain itu, dukungan Kemenpora terhadap pengurangan tingkat perokok muda juga dilakukan secara langsung. Berbagai program yang dilaksanakan olah Kemenpora memiliki syarat tambahan yaitu bukan merupakan pemuda yang merokok. 

"Namun hal itu membutuhkan peran serta pemerintah daerah dalam melaksanakan seleksi calon peserta kegiatan kepemudaan," tandasnya.

Menurutnya, kampanye anti merokok perlu diperluas kepada masyarakat dan diperlukan sosialiasi yang lebih giat disertai pengawasan internal terhadap penegakan regulasi dari Kementerian atau Lembaga terkait. 

“Saya tertarik untuk melakukan kampanye anti rokok disertai kampanye ayo olahraga kepada masyarakat. Sebetulnya yang perlu kita kuatkan adalah sosialisasi, dan pengawasan internal” ujar Deputi Isnanta.

Ni Made Shellasih menjelaskan bahwa IYCTC merupakan organisasi kaum muda dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya pengendalian zat adiktif berupa produk tembakau di Indonesia yang inklusif dan bermakna. Hadir untuk membantu orang-orang muda dalam menyampaikan aspirasi kepada pemangku kebijakan salah satunya membahas terkait peningkatan kesehatan pemuda tanpa rokok.

“IYCTC hadir sebagai jembatan bagi teman-teman koalisi muda yang ingin terlibat dalam pembuatan kebijakan untuk mendorong concern para anak muda agar bisa didiskusikan pada tingkat pengambil keputusan. Pemuda bukan hanya objek tetapi juga menjadi subjek yang bisa dilibatkan dalam membuat kebijakan” jelas Shella.

Ditambahkannya, berdasarkan riset pelibatan partisipasi kaum muda oleh IYCTC pada tahun 2021 terdapat 55 persen  dari total masyarakat Indonesia adalah Generasi Millenial (Y) dan Generasi Centennial (Z) atau pemuda. 

Shella menilai gaya hidup anak muda saat ini memiliki kecenderungan terkena Penyakit Tidak Menular (PTM) yang tinggi akibat berbagai aktifitas negatif, salah satunya adalah kebiasaan merokok.  Hal itu dapat menurunkan kualitas hidup para pemuda Indonesia. 

Sementara data yang dirilis World Economic Forum pada tahun 2015 yaitu proyeksi kerugian negara akibat Penyakit Tidak Menular pada tahun 2012-2030 yaitu senilai 4,47 Triliun USD. 

Shella menyampaikan harapannya agar Kemenpora RI terus menegakkan bebas rokok baik pada kegiatan Kepemudaan maupun Keolahragaan. Untuk bisa memberdayakan pemuda dan meningkatkan prestasi olahraga di kancah nasional dan internasional tanpa melibatkan rokok pada prosesnya.

“Dari sisi Kemenpora kami ingin mendorong olahraga dan pemuda bebas dari rokok tidak hanya di kawasan kegiatan tapi juga dari penyelenggeraan atau sponsornya” ucap Shella.

Turut mendampingi Deputi Isnanta dalam diskusi yakni, Analis Kebijakan Ahli Utama Imam Gunawan, Sesdep Pengembangan Pemuda Subroto, Asdep Kepeloporan Pemuda Muhammad Adsan, Asdep Kemitraan Pemuda Esa Sukmawijaya, Asdep Kepemimpinan Pemuda Andi Susanto dan Asdep Kewirausahaan Pemuda Hendro Wicaksono. (rez). 
 

BAGIKAN :
PELAYANAN