Usai memaparkan presentasi disertasi dan menjawab sedertan pertanyaan serta sanggahan dari tim penguji Ujian Terbuka Promosi Doktor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang dipimpin ketua sidang Prof. Dr. Ir. Arita Marini, ME., Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Subroto dinyatakan lulus.
Jakarta - Usai memaparkan presentasi disertasi dan menjawab sedertan pertanyaan serta sanggahan dari tim penguji Ujian Terbuka Promosi Doktor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang dipimpin ketua sidang Prof. Dr. Ir. Arita Marini, ME., Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Subroto dinyatakan lulus.
"Usai mendengar jawaban berbagai pertanyaan dari para penguji yang disampaikan promovendus dengan sangat meyakinkan serta pertimbangan dewan penguji, maka dengan ini menyatakan bahwa Subroto dinyatakan lulus dan menjadi doktor yang ke- 5255 dari UNJ," kata Prof. Dr. Ir. Arita Marini, ME.
Dalam promosi ujian terbuka yang digelar di Aula Gedung Bung Hatta Pascasarjana UNJ, Rawamangun, Jakarta, Kamis (20/2) pagi tersebut, Subroto mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Melalui Mediasi Budaya Organisasi dan Moderasi Adaptasi Teknologi Terhadap Kinerja Organisasi Pada Kementerian Pemuda dan Olahraga RI."
Diungkapkannya bahwa pandemi Covid-19 di tahun 2019 sampai dengan 2022 memkasa semua kalangan melakukan penyesuaian dalam beraktifitas akibat tuntutan mencegah penyebaran virus Covid-19 termasuk instansi pemerintah.
Kemenpora RI juga melakukan kebijakan baru dalam menjalankan roda organisasi diantaranya aturan Work From Home (WFH) dimana sangat mengandalkan teknologi untuk berkomunikasi dalam bekerja dan menyelesaikan tanggung jawab dari masing-masing rumah pegawai dengan segala keterbatasan dan tantangannya.
"Peneliti melihat penggunaan teknologi yang tepat mampu meningkatkan kinerja organisasi Kemenpora menjadi lebih baik. Muncul fakta menarik dari instansi Kemenpora RI ini. Pada saat kondisi serba terbatas tersebut karena work from home, terbatasnya anggaran dan pelaksanaan program-program kepemudaan, Kemenpora RI justru malah mendapat sebuah prestasi dimana tidak teraih dalam beberapa tahun (kondisi normal) sebelumnya yaitu diraihnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada laporan keuangan Tahun Anggaran 2019," jelasnya.
Dijelaskannya bahwa peran faktor kontekstual diwakili oleh persepsi dukungan organisasi, budaya organisasi, dan kualitas hubungan antara anggota dan pemimpin. Pemimpin juga berperan dalam mengelola organisasi yang akan menciptakan budaya organisasi untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi.
"Pada kondisi pandemi tersebut, teknologi merupakan jalan keluar untuk tetap bisa aktif menjalankan kegiatan dan menjadi pemicu bagi pegawai Kemenpora RI untuk beradaptasi memakai teknologi baik hardware maupun software dalam menjalankan pencapaian tujuan organisasi," terangnya.
Ditambahkannya bahwa lingkungan internal dari organisasi itu mempengaruhi kesuksesan organisasi disebabkan dapat mengintegrasikan dua variable di dalam organisasi tersebut, yaitu variabel manusia dan variabel struktur.
"Variabel manusia meliputi kemampuan, sikap, nilai-nilai, kebutuhan dan karakteristik demografis. Sedangkan variabel organisasi terkait dengan tujuan, teknologi dan struktur." jelasnya.
Pada kesempatan itu, sejumlah pejabat Kemenpora RI hadir memberi dukungan kepada Subroto di antaranya, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Dr. Raden Isnata, M.Pd yang juga hadir sebagai penguji eksternal, Staf Ahli Menpora Bidang Inovasi Dr. Drs. Yohan, M.Si dan para pejabat dan pegawai di lingkungan Kemenpora.
Usai dinyatakan lulus dan menyandang gelar doktor bidang ilmu manajemen, Subroto mengatakan bahwa gelar Doktor ini adalah satu amanah, satu kebahagian yang harus disyukuri dan dijaga dengan baik.
"Saya bersyukur dan menyampaikan banyak terimakasih atas doa dan dukungan dari berbagai pihak," katanya.
Yang terpenting, tambah Subroto, bagaimana ke depannya dapat mengaplikasikan penelitiannya tersebut sehingga memiliki nilai manfaat yang luas vagi bangsa dan negara, terutama Kemenpora. (rez/much).