Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Olahraga Pendidikan, Kemenpora Dorong Pembudayaan Olahraga

Malang - Prestasi olahraga tidak akan tercapai jika pembudayaan olahraga masih lemah, karenanya pemassalan olahraga dan pembibitan atlet menjadi pondasi penting yang harus dibangun termasuk unsur tenaga olahraga pendidikan yang berkualitas dan bersertifikasi.  

Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Olahraga Pendidikan, Kemenpora Dorong Pembudayaan Olahraga

Malang - Prestasi olahraga tidak akan tercapai jika pembudayaan olahraga masih lemah, karenanya pemassalan olahraga dan pembibitan atlet menjadi pondasi penting yang harus dibangun termasuk unsur tenaga olahraga pendidikan yang berkualitas dan bersertifikasi.  

Ini disampaikan Sekretaris Deputi (Sesdep) Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Yayat Suyatna saat membuka Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Olahraga Pendidikan Tahun 2025 di Hotel Aria, Kota Malang, Selasa (19/8) malam.

"Seperti pada konsep piramida pembudayaan olahraga secara bertingkat dalam upaya memasyarakatkan dan meningkatkan prestasi olahraga. Tingkatan fundamental dari pemassalan olahraga lalu pembibitan atlet sampai pada pembinaan prestasi," kata Sesdep Yayat.

Pemassalan Olahraga yang dimaksudkannya adalah tahap awal yang bertujuan untuk mengenalkan olahraga kepada masyarakat luas dan mendorong partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan olahraga.

Dijelaskannya bahwa saat ini tantangan pembudayaan olahraga yang juga menjadi target yang perlu ditingkatkan Kemenpora adalah partisipasi masyarakat berolahraga.

"Di tahun 2025, partisipasi masyarakat berolahraga ditargetkan meningkat mencapai 40 persen. Data Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) Tahun 2024 baru diangka 26 persen. Ada gab 14 persen yang menjadi pekerjaan rumah kita yang harus kita tingkatkan kesadaran masyarakat untuk berolahraga," katanya.

Target lainnya yang perlu ditingkatkan adalah kebugaran masyarakat. "Kebugaran masyarakat Indonesia di tahun 2025 ditargetkan mencapai 36 peresen dari nilai 16 persen ditahun sebelumnya," tambahnya.

Dikatakannya salah satu upaya meningkatkan partisipasi masyarakat berolahraga dan kebugaran masyarakat dengan mendorong stakeholder keolahragaan termasuk pemerintah daerah untuk melakukan kampanye berolahraga.

Jalur pendidikan juga sangat strategis dan esensial untuk mengkampanyekan dan mengajak masyarakat berolahraga. 

"Membutuhkan kerjasama, peran guru dan pelatih olahraga harus diperbanyak serta upaya yang dilakukan terus ditingkatkan," ungkapnya.

Kata Sesdep Yayat untuk mendorong pemassalan olahraga melalalui jalur pendidikan dapat dilakukan agar setiap siswa di sekolah dasar harus memiliki minimal satu jenis olahraga yang diminati dan dilakukan terus menerus. 

"Sejak awal masuk sekolah, siswa dilakukan pengujian kebugarannya, diidentifikasi hobi dan kompetensi olahraganya," jelasnya.

Sebelumnya, Asisten Deputi Tenaga dan Organisasi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Khairil Adha melaporkan Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Olahraga Pendidikan Tahun 2025 dilaksanakan 19 - 22 Agustus 2025 diikuti peserta  30 Orang terdiri dari unsur perwakilan Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) di Kota Malang.

Pembicara pada pelatihan diantaranya Tenaga Ahli Menteri Bidang Manajemen Kegiatan dan Tenaga Keolahragaan Kemenpora Luhur Dewanthono, praktisi olahraga dan akademisi.

Turut hadir dalam pembukaan pelatihan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi. (much).

BAGIKAN :
PELAYANAN