Pembicara di Forum KIP, Deputi Wahyuni Tegaskan Akses Informasi Sebagai Kunci Budaya Olahraga

Jakarta- Keterbukaan informasi terkait program keolahragaan di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang memberikan akses Informasi yang inklusif tidak saja menumbuhkan kepercayan masyarakat kepada Kemenpora, juga sebagai kunci meningkatkan partisipasi masyarakat dalam budaya olahraga.

Pembicara di Forum KIP, Deputi Wahyuni Tegaskan Akses Informasi Sebagai Kunci Budaya Olahraga

Jakarta- Keterbukaan informasi terkait program keolahragaan di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang memberikan akses Informasi yang inklusif tidak saja menumbuhkan kepercayan masyarakat kepada Kemenpora, juga sebagai kunci meningkatkan partisipasi masyarakat dalam budaya olahraga.

Hal ini disampaikan Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Sri Wahyuni sebagai pembicara pada Forum Keterbukaan Informasi Publik (KIP) di Theater Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (13/8) siang.

“Pada tahun ini, kami diamanahkan target oleh Mas Menpora Dito untuk meningkatkan partisipasi masyarakat berolahraga dan kebugaran masyarakat secara terukur,” katanya

“Karenanya sosialisasi program pembudayaan olahraga yang kami lakukan tidak hanya formalitas saja tapi mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam kegiatan olahraga,” tambah Deputi Wahyuni.

Dijelaskannya, bahwa tingkat kebugaran masyarakat Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Data Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) tahun 2024 mencatat tingkat kebugaran jasmani masyarakat Indonesia berkisar 0,196 hanya naik 0,017 poin dari tahun sebelumnya.

"Meskipun mengalami peningkatan, namun kebugaran masyarakat Indonesia pada kategori "kurang sekali" masih sangat besar yakni 55,5 persen atau setara dengan 114 juta. Kategori "baik" hanya 6,3 persen atau setara dengan 12,9 juta penduduk Indonesia" jelasnya.

Menurut Deputi Wahyuni, keterbukaan dan kemudahan akses informasi sebagai kunci budaya olahraga sebuah keniscayaan yang harus dilakukan. Internet dapat dimanfaatkan untuk pembudayaan olahraga dengan berbagai cara, diantaranya melalui media sosial termasuk meningkatkan visibilitas, keterlibatan komunitas, edukasi, dan promosi gaya hidup sehat yang mudah diakses.

“Data APJII (Asosisasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) menjelaskan tingkat penetrasi internet di Indonesia sebesar 80,66 persen. Artinya lumlah penduduk yang terkoneksi internet sebesar 229.428.417 jiwa dari total populasi penduduk Indonesia,” jelasnya.

Ditambahkannya bahwa internet dan media sosial sudah menjangkau masyarakat Indonesia secara luas. Besarnya jumlah pengguna internet termasuk media sosial di Indonesia merupakan strategi jitu untuk mempromosikan dan mengkampanyekan budaya olahraga melalui internet.

“Platform seperti Instagram, YouTube, dan TikTok menjadi sarana efektif untuk berbagi konten olahraga, memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi, dan membangun komunitas olahraga yang kuat,” jelasnya.

Pada materi paparan yang berjudul "Peran pemerintah dalam mewujudkan akses informasi yang inklusif" Deputi Wahyuni juga merumuskan arah strategis sektor pemerintah dan kebijakan publik yang pro akses Informasi untuk semua lembaga olahraga dapat menyediakan data terbuka terkait event, fasilitasi dan prestasi olahraga.

 

Selain itu dikatakannya bahwa integrasi olahraga dalam rencana pembangunan daerah juga perlu dilakukan dengan memasukan indikator budaya olahraga dan akses Informasi kedalam dokumen perencanaan nasional dan daerah.

“Juga perlu ada gerakan nasional literasi olahraga digital, merupakan program nasional lintas sektor kementerian dan lembaga untuk mengkampanyekan literasi fisik Dan informasi olahraga yang inklusif secara digital.” tutupnya.j

 

Forum KIP diikuti komunitas Inklusi olahraga, perwakilan komunitas keolahragaan, perwakilan PPID Kementerian dan lembaga serta Tim Pertambangan Dan Pelaksana PPID Kemenpora. 

Selain Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Sri Wahyuni, juga hadir sebagai pembicara Tenaga Ahli Wakil Menteri Bidang Strategi Dann Pengembangan Media Valentino Simanjuntak, Sportscaster dan TV Host Kartika Berliana dan Public figure penggiat olahraga Daffa Wardhana. (much).

BAGIKAN :
PELAYANAN