Denpasar – Ratusan warga lanjut usia (lansia) di Bali membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk tetap sehat, bugar, dan bersemangat. Hal itu terlihat dalam Festival Olahraga Lansia yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Asisten Deputi Olahraga Layanan Khusus di Lapangan Niti Mandala Renon, Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Jumat (12/9).
Denpasar – Ratusan warga lanjut usia (lansia) di Bali membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk tetap sehat, bugar, dan bersemangat. Hal itu terlihat dalam Festival Olahraga Lansia yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Asisten Deputi Olahraga Layanan Khusus di Lapangan Niti Mandala Renon, Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Jumat (12/9).
Acara dibuka resmi oleh Asisten Deputi Olahraga Layanan Khusus, Dadi Surjadi, bersama Ketua Tim Olahraga Lansia, Armadani. Tercatat sekitar 300 peserta hadir dari berbagai komunitas, seperti Komunitas P2Tel Cabang Bali serta Yayasan Wreda Sejahtera (YWS) Kota Bali dan Jembrana.
Yang membuat haru, rombongan lansia dari YWS Jembrana rela berangkat sejak pukul 02.00 WITA dan menempuh perjalanan sekitar 100 kilometer menuju Denpasar hanya demi bisa mengikuti festival ini. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 06.30 dengan wajah penuh semangat.
“Kami sangat gembira sekali mengikuti Festival Olahraga Lansia. Harapannya kegiatan ini rutin diadakan, apalagi kalau bisa digelar juga di Kabupaten Jembrana,” ujar I Ketut, Ketua YWS Cabang Jembrana.
Selain jalan sehat dan senam bersama, festival kali ini juga dilengkapi dengan pengecekan kebugaran. Sebanyak 25 orang peserta yang dipilih secara acak menjalani tes kebugaran menggunakan metode Senior Fitness Test (SFT), sebuah metode yang sebelumnya telah diajarkan dalam bimbingan teknis. Para peserta tampak antusias mengikuti tahapan pengukuran kebugaran ini.
Tak hanya itu, Kemenpora juga menghadirkan pengecekan kebugaran melalui aplikasi SIPGAR dari Kemenkes RI. Sebanyak 20 orang melakukan uji kebugaran dengan cara memutari lapangan sejauh 1,6 km, sekaligus mencoba langsung aplikasi berbasis digital tersebut.
Dalam sambutannya, Dadi Surjadi menekankan pentingnya ruang berolahraga bagi lansia. “Bapak-ibu yang hadir di sini adalah teladan, bahwa di usia lanjut masih bisa sehat, bugar, bergembira, dan penuh semangat. Kemenpora berkewajiban memfasilitasi masyarakat agar tetap sehat, termasuk para lansia. Kami berkomitmen menjadikan olahraga sebagai gaya hidup sepanjang hayat,” ungkapnya.
Festival ditutup dengan pembagian doorprize yang menambah semarak suasana. Meski matahari pagi Bali cukup terik, para peserta tetap bersemangat, menari dengan gerakan senam yang penuh keceriaan.
Salah satu peserta tertua, Leonardo Suryono (82 tahun), mengaku sangat bahagia bisa ikut festival ini. “Senang sekali bisa berkumpul dan berolahraga bersama. Rasanya seperti muda kembali,” ujarnya sambil tersenyum lebar.
Lebih dari sekadar olahraga, festival ini menjadi wadah memperkuat kebersamaan, memberi ruang bagi para lansia untuk tetap aktif, sekaligus menunjukkan bahwa gaya hidup sehat dapat dijalani sepanjang hayat.(yyn).