Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) terus berkomitmen menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat dengan menumbuhkan kebiasaan olahraga secara rutin dan berkelanjutan. Upaya itu diantaranya melalui keterbukaan informasi dengan memberi edukasi dan Informasi secara masif kepada masyarakat terkait pentingnya melakukan aktivitas fisik melalui olahraga untuk menjaga kebugaran dan kesehatan.
Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) terus berkomitmen menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat dengan menumbuhkan kebiasaan olahraga secara rutin dan berkelanjutan. Upaya itu diantaranya melalui keterbukaan informasi dengan memberi edukasi dan Informasi secara masif kepada masyarakat terkait pentingnya melakukan aktivitas fisik melalui olahraga untuk menjaga kebugaran dan kesehatan.
Penegasan komitmen itu disampaikan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gunawan Suswantoro saat membuka Forum Keterbukaan Informasi Publik (KIP) di Theater Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (13/8) siang.
Sesmenpora menyatakan pentingnya akses Informasi yang terbuka dan inklusif dalam pembudayaan olahraga di kalangan masyarakat untuk melahirkan generasi yang sehat, produktif dan berdaya saing.
Menurutnya, akses Informasi terbuka dan inklusif adalah menyediakan berbagai Informasi tentang manfaat berolahraga, panduan aktivitas fisik yang sesuai usai, lokasi, waktu komunitas berolahraga. Selain itu edukasi media digital dapat menjadi motor penggerak pola pikir dan kebiasaan masyarakat.
Kemajuan teknologi Informasi juga telah membuka peluang untuk mempopulerkan olahraga sebagai budaya yang membumi. “Bukan saja melalui tayangan pertandingan tetapi juga melalui konten inspiratif, testimoni masyarakat hingga kampanye digital yang kreatif dan partisipatif,” tandasnya.
Sementara itu Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Donny Yoesgiantoro mengatakan Kemenpora sebagai badan publik kategori kementerian wajib memberikan akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat, kecuali Informasi yang dikecualikan sesuai undang-undang.
"Seperti kita ingin menonton bioskop atau membeli mobil, masyarakat harus mendapatkan Informasi lengkap terkait itu. Kemenpora juga harus membuka seluas-luasnya informasi mulai dari program hingga penggunaan anggaran negara. Kepercayaan akan terbentuk jika semua informasinya terbuka," katanya.
Dikatakannya, tantangan yang dihadapi Keterbukaan informasi publik terletak pada komitmen dari badan publik tersebut. Keterbukaan informasi publik harus menjadi kebutuhan yang harus dilakukan badan publik dan bukan sekedar formalitas serta Informasi yang tersedia harus senantiasa dimutakhirkan.
Keterbukaan informasi publik dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam berolahraga, sehingga tercipta budaya olahraga yang sehat, partisipatif, dan berkelanjutan di masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Biro Perencanaan, Manajemen, Kinerja Dan Data Yuni Kusmiati selaku Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kemenpora menyampaikan digelarnya Forum KIP sebagai bentuk komitmen Kemenpora mengimplementasikan perintah konstitusi terkait keterbukaan informasi publik.
“Keterbukaan informasi publik kita yakini sebagai kunci tumbuhnya kepercayaan mayarakat terhadap badan publik,” katanya.
Tema forum yang diusung adalah “Akses Informasi sebagai kunci budaya olahraga” sebagi penguatan peran dan fungsi Kemenpora sebagai penggerak utama dalam memfasilitasi akses Informasi yang lebih luas tentang olahraga sekaligus menjawab tantangan serta mengakselerasi peluang yang lebih luas membudayakan olahraga ditengah masyarakat.
Forum KIP diikuti komunitas Inklusi olahraga, perwakilan komunitas keolahragaan, perwakilan PPID Kementerian dan lembaga serta Tim Pertambangan Dan Pelaksana PPID Kemenpora. Narasumber pada forum tersebut adalah Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Sri Wahyuni, Tenaga Ahli Wakil Menteri Bidang Strategi Dan Pengembangan Media Valentino Simanjuntak, Sportscaster dan TV Host Kartika Berliana dan Public figure penggiat olahraga Daffa Wardhana. (much).