Kemiskinan ekstrem menjadi salah satu permasalahan yang harus mendapatkan perhatian serius dan segera diselesaikan di Indonesia. Kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai kondisi dimana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem atau setara dengan USD 1.9 PPP (purchasing power parity).
Deputi Pengembangan Pemuda, Raden Isnanta mendampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menghadiri pembukaan Pelatihan Literasi Keuangan bagi Anak Muda yang dilanjutkan blusukan di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ), Jakarta Timur, Rabu (28/2) siang.
Pemahaman mengenai literasi keuangan dinilai penting untuk semua kalangan, termasuk bagi anak muda. Anak muda harus memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sumber keuangan pribadinya secara efektif dan bijak, baik untuk jangka pendek hingga untuk jangka panjang agar mencapai masa depan yang lebih stabil. Semakin tinggi pengetahuan serta kemampuan anak muda dalam mengelola keuangan, maka mereka juga akan bijak untuk mengambil keputusan finansial. Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui program Wira Muda (Kewirausahaan Pemuda) bekerjasama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar pelatihan dengan tema: “Wira Muda: Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem Melalui Literasi Keuangan Bagi Anak Muda”
Kunjungan kerja (kunker) Masa Reses Komisi X DPR RI ke Kabupaten Kulonprogo didampingi oleh wakil K/L yang diampu, diantaranya adalah Kemenpora. Kunker tersebut bertujuan untuk meminta aspirasi masyarakat sebagai bahan masukan berbagai kebijakan dan Program Legislasi Nasional Prioritas yang sedang disiapkan oleh DPR RI.
Coolita menawarkan kerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk dapat mengirimkan pemuda yang berminat dalam pengembangan teknologi untuk lakukan magang di perusahaan Skyworth yang berpusat kota Shenzhen, China.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Raden Isnanta ingin program kepemudaan di Provinsi Sulawesi Barat berjalan dengan berkelanjutan. Pembangunan kepemudaan ini baik di bidang kepeloporan, kepemimpinan, kewirausahaan serta di bidang lainnya diharap sesuai dengan 5 domain dan 15 indikator Indeks Pengembangan Pemuda (IPP) sehingga dapat meningkatkan nilai IPP di Provinsi Sulawesi Barat.
Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Subroto menyarankan agar data yang ditampilkan harus mengungkapkan kondisi terkini pembangunan pemuda di Indonesia, sehingga perlu adanya perlakuan metode tertentu (treatment).
Program Garut Millenial Internship (GMI) yang merupakan salah satu program unggulan pembangunan kepemudaan di Pemerintah Kabupaten Garut mendapat apresiasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana menyatakan siap berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Kemenpora khususnya di program-program bidang kepemudaan yang dapat diimplementasikan di Kabupaten Cirebon.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Raden Isnanta mengapresiasi Kemenko PMK, Kemendagri, Bappenas dan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) yang secara intens melakukan pemantauan realisasi penerapan Rencana Aksi Nasional (RAN) disetiap kementerian dan lembaga (K/L) yang menangani pelayanan bidang kepemudaan.
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) lakukan kunjungan kerja ke Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora pada hari Selasa (20/2) siang, bertempat di lantai 5 Gedung Graha Kemenpora.
Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin, menyampaikan bahwa IKN siap berkolaborasi dengan Kemenpora untuk menggelar kegiatan kepemudaan khususnya di wilayah IKN.
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kertanegara mendapat apresiasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atas inisiasi program unggulannya yakni Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WMP) dengan fokus sebagai fasilitas agar kemandirian pemuda dalam berwirausaha dapat terlaksana dengan baik.
Menyadari bahwa pendidikan harus dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat terutama dari kalangan tidak mampu, mendorong pemuda asal Lampung Amin Khairudin memprakarsai pendirian sekolah swasta yang diberi nama SMK Yasfika Kalirejo.
Teguh Fajar Sentosa, pemuda asal Desa Rambata, Kecamatan Pejawaran Banjarnegara, Jawa Tengah, harus meninggalkan bangku sekolah pada 2017 akibat keterbatasan biaya. Ia pun kemudian memutuskan untuk belajar bertani dengan budidaya tanaman kentang, wortel, kubis, cabe dengan metode tumpeng sari.