Dalam upaya peningkatan kualitas keluarga dan untuk mendukung kenaikan nilai indeks pembangunan pemuda (IPP) pada domain gender dan diskriminasi, Kemenpora menyelenggarakan “Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT)” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada hari Kamis (22/6). Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Asisten Deputi Bidang Kepemimpinan Pemuda Subroto.
Jakarta - Dalam upaya peningkatan kualitas keluarga dan untuk mendukung kenaikan nilai indeks pembangunan pemuda (IPP) pada domain gender dan diskriminasi, Kemenpora menyelenggarakan “Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT)” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada hari Kamis (22/6). Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Asisten Deputi Bidang Kepemimpinan Pemuda Subroto.
Kemenpora melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemuda berusaha memberikan solusi untuk mengatasi risiko-risiko masalah perkawinan usia muda melalui program PKPRT yang berupaya memfasilitasi pemuda dengan literasi ketahanan keluarga seperti Hukum dan Psikologi Perkawinan serta Kesehatan Reproduksi.
Dalam pelatihan kali ini, Kemenpora menghadirkan beberapa narasumber yaitu Tenaga Ahli Inovasi Digital Kemenpora Chaerany Putri, Tenaga Ahli Komunikasi Publik Kemenpora Mikha Tambayong, Staf Khusus Wakil Presiden Asrori S.Karni serta Konsultan Yayasan Lentera Anak Indonesia Reza Indragiri Amriel. Para peserta terdiri dari Pemuda Kristen binaan Bimas Kristen Kemenag RI, Ikatan Pelajar NU dan GMKB Jakarta.
Dalam sambutannya Subroto mengatakan harapannya agar program PKPRT dapat membantu mengangkat Domain Gender dan Diskriminasi serta Domain Kepemimpinan dan Partisipasi dengan harapan mencapai nilai 57,7. “Dalam pelatihan PKPRT ini, Kemenpora mencoba untuk memberdayakan peran pemuda untuk kelangsungan generasi emas Indonesia di tahun 2045. Tujuan dari kegiatan PKPRT ini adalah mempersiapkan pemuda dalam membentuk rumah tangga demi tercapainya pemuda yang berkarakter, berdaya saing dan berwawasan.” Tutur Subroto dalam sambutannya.
Terciptanya generasi yang kuat baik secara fisik maupun mental itu berasal dari rumah tangga yang berjalan dengan harmonis dan disertai jiwa kepemimpinan dalam berumah tangga. Tanggung jawab dan rasa kepedulian dalam berumah tangga dapat tumbuh dari jiwa kepemimpinan yang bisa ditumbuh kembangkan dimulai dari usia muda. Jika tercipta hal tersebut di tiap rumah tangga, maka diharapkan akan muncul generasi emas untuk Indonesia yang lebih baik. (PJ/ CND/AL)