Deputi Peningkatan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Raden Isnanta menilai program Inspirasi – Indonesia Young Leaders Programme (Inspirasi-IYLP) yang menyasar para pemuda dari berbagai organisasi kemasyarakatan (Civil Society Organizations – CSOs) di wilayah Indonesia Timur dapat menciptakan pemimpin Indonesia di masa depan dengan jiwa nasionalisme tinggi dan berwawasan global.
Jakarta – Deputi Peningkatan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Raden Isnanta menilai program Inspirasi – Indonesia Young Leaders Programme (Inspirasi-IYLP) yang menyasar para pemuda dari berbagai organisasi kemasyarakatan (Civil Society Organizations – CSOs) di wilayah Indonesia Timur dapat menciptakan pemimpin Indonesia di masa depan dengan jiwa nasionalisme tinggi dan berwawasan global.
Hal tersebut disampaikan saat menerima penjelasan Koordinator Program Pembangunan Wilayah Indonesia Kedutaan Besar Selandia Baru, Mike Ingriani, Rabu (21/3) siang di ruang rapat Lantai 5 Grha Kemenpora, Senayan Jakarta.
“Kemenpora mengapresiasi pemerintah Selandia Baru yang memberikan perhatian kepada pemuda diwilayah Indonesia Timur dengan memberikan pelatihan pengembangan kepemimpinan selama enam bulan melalui program Inspirasi-IYLP.” Ungkap Deputi Isnanta.
Melalui program Inspirasi-IYLP diharapkan dapat menciptakan kader-kader pemimpin muda yang memiliki mindset dan kompetensi berwawasan internasional yang mampu membangun serta membantu memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat daerahnya masing-masing seusai selesai mengikuti program.
“Pada tahun-tahun mendatang kami berharap program Inspirasi ini dapat menjaring lebih banyak lagi anak muda yang aktif bergerak di berbagai organisasi kemasyarakatan di Indonesia Timur.” Harap Deputi Isnanta
Sebelumnya, Mike Ingriani menjelaskan program Inspirasi –IYLP merupakan kerjasama pemerintah Indonesia dengan Selandia Baru telah memasuki tahun kelima, termasuk masa transisi di tahun 2024-2025. Program Insiprasi setiap tahunnya diikuti 10 pemuda berbagai organisasi kemasyarakatan di wilayah Indonesia Timur (Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, NTT, Maluku dan Papua).
Program ini menghabiskan waktu selama enam bulan dibagi dalam dua fase, yakni fase Indonesia selama dua bulan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris peserta serta pembekalan pengetahuan tentang pembangunan berkelanjutan.
Fase kedua di Selandia Baru peserta akan belajar tentang pengorganisasian masyarakat, tata kelola pemerintahan yang baik, pengelolaan lingkungan, keadilan gender, serta keterampilan untuk LSM dan pembangunan berkelanjutan selama empat bulan.
“Program Inspirasi adalah pengembangan kapasitas pemuda yang diharapakan dapat mengembangkan potensi kapasitas kepemimpinan dan pengembangan project management dan isu-isu pembangunan berkelanjutan.” Jelas Mike.
Setelah fase kedua, dengan pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan selama di Selandia Baru peserta diwajibkan membuat proposal terkait proyek pengembangan komunitas yang akan dilakukan di Indonesia selama satu tahun.
“Selama melaksanakan proyek pengembangan akan di support oleh pemerintah Selandia Baru baik secara finansial maupun pendampingan dari mentor. Besaran bantuan finansial yang diberikan sebesar 50 juta per proyek.” Kata Mike.
Sebagai informasi, program Inspirasi-IYLP didanai oleh Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru sebagai bagian dari program bantuan di Indonesia. Program ini dikelola dan dijalankan oleh UnionAID dalam kemitraan dengan Universitas Teknologi Auckland (AUT dan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) di Indonesia.
Turut hadir mendampingi Deputi Isnanta, Sekertaris Deputi Pengembangan Pemuda Subroto, Analis Kebijakan Ahli Utama Imam Gunawan, Plt. Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda, Sri Wahyuni. (prasj/muc).