Pelatihan Trail Run: Sinergi Olahraga dan Pariwisata Dorong Budaya Bergerak di Jawa Barat

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melalui Asisten Deputi Tenaga dan Organisasi Pembudayaan Olahraga menggelar Pelatihan Tenaga Olahraga Masyarakat Spesialis Trail Run bagi guru olahraga, pelatih ekstrakurikuler, dan komunitas olahraga di Palutungan The Orchid, Kuningan, Jawa Barat, Senin (13/10).

Pelatihan Trail Run: Sinergi Olahraga dan Pariwisata Dorong Budaya Bergerak di Jawa Barat Asdep Tenaga dan Organisasi Pembudayaan Olahraga bersama para narasumber pada Pelatihan Tenaga Olahraga Masyarakat Spesialis Trail Run

Kuningan – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melalui Asisten Deputi Tenaga dan Organisasi Pembudayaan Olahraga menggelar Pelatihan Tenaga Olahraga Masyarakat Spesialis Trail Run bagi guru olahraga, pelatih ekstrakurikuler, dan komunitas olahraga di Palutungan The Orchid, Kuningan, Jawa Barat, Senin (13/10).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten Deputi Tenaga dan Organisasi Pembudayaan Olahraga, Khairil Adha, serta dihadiri oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Barat.

Laporan penyelenggaraan kegiatan, Ketua Tim Pembinaan dan fasilitasi tenaga olahraga masyarakat disampaikan oleh Angga Prananda Bakti, selaku perwakilan panitia pelaksana.

Dalam laporannya, Angga menyampaikan bahwa pelatihan ini dapat menjadi salah satu contoh kegiatan yang bisa dilakukan secara mandiri oleh komunitas olahraga masyarakat. “Kami berharap ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan ini dapat diamalkan dan diterapkan di lingkungan kerja masing-masing peserta dan bermanfaat bagi pengembangan serta penyebaran sosialisasi olahraga masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disporapar Provinsi Jawa Barat Asep Budi Setiawan menilai kegiatan trail run sebagai bentuk apresiasi dan kolaborasi antara olahraga dan pariwisata. “Kuningan memiliki potensi besar di bidang olahraga. Pemilihan Palutungan sebagai lokasi pelatihan sangat tepat, karena dapat menjadi pemicu tumbuhnya pelatih dan atlet baru. Trail run bukan hanya untuk kalangan tertentu, tetapi harus bisa diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Asisten Deputi Tenaga dan Organisasi Pembudayaan Olahraga, Khairil Adha menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan memberikan efek ganda, tidak hanya bagi peserta, tetapi juga bagi masyarakat luas. “Selama ini fokus pembinaan olahraga lebih banyak diarahkan pada prestasi, padahal membangun budaya bergerak juga sangat penting. Karena itu, kami memprioritaskan pelatihan bagi guru olahraga agar mampu menularkan semangat berolahraga di lingkungan sekolah dan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa ke depan, Kemenpora akan terus memperkaya program pelatihan tenaga olahraga, termasuk dengan mendorong penandatanganan kerja sama dalam setiap kegiatan untuk memperkuat keberlanjutan program pembudayaan olahraga.

Sebagai informasi, trail run merupakan olahraga lari di alam terbuka dengan medan yang bervariasi seperti perbukitan, hutan, dan pegunungan. Tidak seperti lari di jalan beraspal, trail run menguji daya tahan fisik dan mental pelari melalui jalur alami yang menantang, seperti tanah, akar pohon, bebatuan, tanjakan, dan turunan curam.

Melalui pelatihan ini, diharapkan muncul tenaga olahraga masyarakat yang kompeten dan berperan aktif dalam menyebarluaskan budaya olahraga sekaligus mengembangkan potensi wisata olahraga di daerah. (als)

BAGIKAN :
PELAYANAN