Festival Olahraga Lanjut Usia (FOL) yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menjadi bagian dari prioritas nasional yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan aktif melalui olahraga, serta memperkuat fondasi olahraga nasional secara keseluruhan.
Palu - Festival Olahraga Lanjut Usia (FOL) yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menjadi bagian dari prioritas nasional yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan aktif melalui olahraga, serta memperkuat fondasi olahraga nasional secara keseluruhan.
Penegasan ini disampaikan Asisten Deputi Olahraga Layanan Khusus Dadi Surjadi saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) FOL, Jumat (17/10) siang di Hotel Grand Sya Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Kemenpora hadir bukan saja untuk olahraga prestasi. Melalui Asisten Deputi Olahraga Layanan Khusus Deputi Pembudayaan Olahraga, Kemenpora juga menjangkau olahraga bagi penyandang disabilitas, masyarakat lanjut usia, warga binaan dan kelompok rentan lainnya." kata Asdep Dadi Surjadi.
Ditambahkannnya, pembangunan keolahragaan pada UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan tidak hanya menyasar pada peningkatan prestasi namun juga memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat secara luas.
Menanggapi tujuan Bimtek FOL yang diikuti 30 peserta, Adsep Dadi Surjadi menjelaskan untuk menyamakan persepsi dalam membimbing dan mendampingi peserta FOL melakukan senam bersama yang akan digelar Sabtu (18/10) di Lapangan Vatulomo, Kota Palu.
Selain melakukan senam bersama dalam FOL juga akan dilakukan pengukuran kebugaran kepada peserta menggunakan Senior Fitness Test (SFT) Kit yang merupakan protokol pengukuran kebugaran fungsional yang valid dan reliabel bagi lanjut usia.
SFT Kit mengukur Kekuatan tubuh bagian bawah (Chair Stand Test), Kekuatan tubuh bagian atas (Arm Curl Test), Fleksibilitas otot paha belakang (Chair Sit and Reach), Fleksibilitas tubuh bagian atas (Back Scratch Test), Kelincahan & keseimbangan dinamis (8-Foot Up and Go) dan Daya tahan aerobik (6-Minute Walk Test).
"Karenanya dalam Bimtek ini diberikan teori dan praktek terkait cara pengukuran kebugaran SFT Kit, agar pada pelaksanannya dapat berjalan lancar dan diperoleh data kebugaran lansia yang valid," tambahnya.
Narasumber yang dihadirkan untuk membekali peserta Bimtek berasal dari praktisi kebugaran dan dosen yang bearsal dari Fakultas Pendidikan dan Olahraga Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
"Bimtek ini untuk membekali peserta dengan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan mengelola event olahraga bagi masyarakat lansia sehingga dapat terselenggara dengan baik dan tidak menimbulkan cedera bagi lansia," ungkap Asdep Dadi Surjadi. (much).