Deputi Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) Sri Wahyuni mengajak pegawai Kemenpora untuk mengetahui tingkat kebugarannya dengan menggunakan aplikasi Sistem Pengukuran Kebugaran (Sipgar).
Jakarta - Deputi Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) Sri Wahyuni mengajak pegawai Kemenpora untuk mengetahui tingkat kebugarannya dengan menggunakan aplikasi Sistem Pengukuran Kebugaran (Sipgar).
"Dengan mengetahui tingkat kebugarannya, kita mendorong agar seluruh pegawai rutin melakukan aktifitas fisik dan menjadikan olahraga sebagai kebiasaan untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan," kata Deputi Wahyuni saat melepas 80 pegawai melakukan tes kebugaran di halaman kantor Kemenpora, Jumat (13/6) pagi.
Tes kebugaran yang dilakukan menggunakan aplikasi Sistem Pengukuran Kebugaran (Sipgar) yang diperkenalkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Aplikasi Sipgar merupakan aplikasi pencatatan pemeriksaan kondisi fisik seseorang yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan metode Rockport yang menghitung waktu tempuh pengguna dengan berlari atau berjalan kaki sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing secara konstan dengan jarak sekitar 1,6 km yang secara otomatis diukur dengan menggunakan GPS yang terhubung kepada aplikasi Sipgar dari smartphone masing-masing.
"Kemenpora berkolaborasi dengan Kemenkes untuk mendorong masyarakat dapat mengetahui tingkat kebugarannya dengan mudah. Aplikasi Sipgar dapat diunduh di platform playstore dan appstore sehingga semakin mudah digunakan di manapun dan kapanpun," jelas Deputi Wahyuni.
Diakuinya bahwa tingkat kebugaran jasmani masyarakat Indonesia berdasarkan Indeks Pembangunan Olahraga Tahun 2024 berkisar 0,196 hanya naik 0,017 poin dari tahun sebelumnya.
"Meskipun mengalami peningkatan, namun yang masuk kategori "kurang sekali" masih sangat besar yakni 55,5 persen atau setara dengan 114 juta. Dan kategori "baik" ke atas hanya 6,3 persen atau setara dengan 12,9 juta penduduk Indonesia" jelasnya.
Ditambahkannya, bahwa komitmen Kemenpora untuk terus membudayakan aktivitas fisik, meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat Indonesia, salah satunya melalui pengukuran kebugaran jasmani.
"Namun, upaya ini diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak termasuk pemerintah, lembaga terkait dan juga masyarakat sendiri." kata Deputi Wahyuni.
Amardani salah satu pegawai peserta tes kebugaran mengatakan pentingnya pengukuran kebugaran bagi pegawai dan masyarakat untuk mengetahui tingkat kebugarannya.
"Kalau mereka tau tingkat kebugarannya, maka mereka akan berupaya untuk menjaga atau meningkatkan kebugaran jasmaninya, tentunya dengan melakukan olahraga secara rutin," katanya. (much).