Kementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyelenggarakan Training of Facilitator (ToF) bagi dosen kewirausahaan di Provinsi Sulawesi Utara untuk meningkatkan peran dan kualitas pembinaan wirausaha pemuda (Wiramuda) di lingkungan kampus.
Manado - Kementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyelenggarakan Training of Facilitator (ToF) bagi dosen kewirausahaan di Provinsi Sulawesi Utara untuk meningkatkan peran dan kualitas pembinaan wirausaha pemuda (Wiramuda) di lingkungan kampus.
"Kemenpora berharap setelah training ini agar seluruh dosen peserta ToF yang hadir dapat meningkatkan intensitas dan kualitas pembinaan kewirausahaan di kampus masing-masing." Kata Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI Hendro Wicaksono saat membuka acara di Swiss-Bellhotel Maleosan, Kota Manado, Selasa (8/10) sore.
Dijelaskan Asdep Hendro bahwa ToF adalah program Kemenpora terobosan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo untuk membuka wacana baru bahwa masa depan pemuda itu tidak hanya menjadi pegawai di perusahaan, di kantor atau menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) saja tetapi menjadi wirausaha muda juga memiliki masa depan yang lebih cemerlang.
Menurut Asdep hendro menumbuhkan minat kewirausahaan di kalangan mahasiswa dengan cara diantaranya menanamkan mindset yang kuat dan perilaku yang baik serta meningkatkan kreativitasnya, sehingga mahasiswa bisa menjadi mandiri dalam berwirausaha bahkan dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain.
"Mahasiswa dibangunkan mindsetnya, semangatnya, dibuang jauh rasa gengsinya, dibuang rasa malu berlebihan, serta dibangunkan dari rebahannya, maka melalui training ini dapat menambah wawasan dan empati dosen yang mengajarkan mata kuliah kewirausahaan dalam pembinaannya kedepan," tambahnya.
Peningkatan kualitas pemibinaan oleh dosen dan tenaga kependidikan mata kuliah kewirausahaan dalam pendampingan, coaching, mentoring kewirausahaan di lingkungan kampus diharapkan agar lulusan perguruan tinggi bisa menjadi pencipta lapangan kerja (job creator) di masa depan, bukan sekadar pencari kerja (job seeker).
Ditambahkannya bahwa kewirausahawan saat ini harus dibarengi dengan Internet of Things (IoT) karena prospek kedepan akan meningkat transaksi berbasis digital atau e-commerce.
"Transaksi berbasis digital akan meningkat 3.7 kali lipat di tahun 2025," katanya.
Sebagai informasi Tof yang digelar selama tiga hari dikuti peserta 50 dosen kewirausahaan dari 17 perguruan tinggi se Provinsi Sulawesi Utara.
Narasumber yang menmerikan materi pelatihan yakni Direktur TataInsan.Org Kukuh Indra Prasena, Penggiat Kewirausahaan dan Kebudayaan Susetya Herawati, Founder Gue Girang Afiat Rasyid Rustamadji dan Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Bandung Bastian A. Saputra.(um).