Usai melakukan fase Indonesia di Lombok Nusa tenggara Barat (NTB) selama satu bulan, delegasi Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 2024 atau Program Pertukaran Pemuda Indonesia - Australia 2024 diterima secara langsung Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo di Media Center Kemenpora, Rabu (8/1) siang.
Jakarta: Usai melakukan fase Indonesia di Lombok Nusa tenggara Barat (NTB) selama satu bulan, delegasi Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 2024 atau Program Pertukaran Pemuda Indonesia - Australia 2024 diterima secara langsung Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo di Media Center Kemenpora, Rabu (8/1) siang.
Menpora Dito menyambut hangat dan memberikan apresiasi kepada 42 orang delegasi dari kedua negara seraya menekankan pentingnya program pertukaran pemuda Indonesia - Australia sebagai langkah strategis untuk memperkuat hubungan dan kerjasama antara Indonesia dan Australia.
"Program ini tidak hanya mempererat persahabatan kedua negara, tetapi juga menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan global," ucapnya.
Menpora Dito mengharapkan agar delegasi AIYEP 2024 menjadi duta budaya yang memperkenalkan nilai-nilai positif dari negara masing-masing yang diperoleh selama menjalani program fase Australia maupun pada fase Indonesia.
Didampingi Deputi Pengambengan Pemuda Raden Isnanta dan Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Esa Sukmawijaya, Menpora Dito berkesempatan menyaksikan penampilan delegasi kedua negara secara kolaboratif menarikan tari Saman yang merupakan tarian tradisional berasal dari Aceh.
Usai menyaksikan peampilan tari Saman tersebut Menpora Dito mengatakan bahwa tarian tersebut menggambarkan harmoni gerakan penuh energi dan kekompakan.
"Ini mencerminkan semangat persatuan dan kolaborasi lintas budaya generasi muda diantara kedua negara," tandasnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya, menyampaikan harapannya agar program ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga menjadi pondasi untuk membangun jaringan kerja yang solid antara pemuda Indonesia dan Australia.
"Kerja sama lintas budaya seperti ini memiliki potensi besar untuk melahirkan inovasi luar biasa yang bermanfaat bagi kedua negara. Saya berharap program pertukaran pemuda Indonesia-Australia ini dapat menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan bilateral yang lebih kokoh dan bermakna," ujar Esa penuh optimisme.
AIYEP 2024, yang dimulai pada Oktober 2024 dan berakhir pada Januari 2025, terdiri dari dua fase utama, yaitu fase Australia dan fase Indonesia.
Pada fase Australia, para peserta Indonesia berkesempatan tinggal bersama keluarga angkat, mengikuti pelatihan kepemimpinan, dan mengenal lebih dalam budaya serta sistem sosial di Canberra selama satu bulan.
Setelah itu melanjutkan fase Indonesia, di mana peserta Australia tinggal bersama keluarga angkat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) Indonesia juga selama satu bulan.
Pada kedua fase delegasi AIYEP mengikuti kegiatan komunitas yang melibatkan pengenalan budaya, kerja sosial, dan pelatihan lokal yang dirancang untuk memberikan pengalaman langsung tentang kehidupan masyarakat. (rez/prasj).