Denpasar - Tidak hanya soal bergerak, olahraga bagi lansia juga perlu diukur dari segi kebugaran. Itulah yang dibahas dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Festival Olahraga Lansia yang digelar Kemenpora pada Rabu (10/9) di Hotel Four Star, Denpasar, Bali.
Denpasar - Tidak hanya soal bergerak, olahraga bagi lansia juga perlu diukur dari segi kebugaran. Itulah yang dibahas dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Festival Olahraga Lansia yang digelar Kemenpora pada Rabu (10/9) di Hotel Four Star, Denpasar, Bali.
Acara ini dibuka oleh Ketua Tim Olahraga Lansia Asisten Deputi Olahraga Layanan Khusus, Armadani, dan dihadiri sejumlah narasumber. Peserta berasal dari Komunitas Senam Denpasar dan Yayasan Wreda Sejahtera Kota Bali.
Sarjono, Ketua Pengurus Pusat P2Tel, memaparkan teknis penyelenggaraan Festival Olahraga Lansia, mulai dari alur kedatangan peserta, registrasi, hingga penutupan. Sementara itu, dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Reshandi Nugraha, memperkenalkan Senior Fitness Test sebagai instrumen standar untuk mengukur kebugaran fungsional lansia.
Tes kebugaran yang dikenalkan meliputi chair stand test, arm curl test, chair sit and reach, back scratch test, 8 foot up and go, 6 minute walk test, hingga 2 minute step-in-place. Para peserta terlihat antusias mengikuti roleplay yang diperagakan narasumber dalam sesi praktik.
Festival Olahraga Lansia sendiri akan digelar pada Jumat, 12 September 2025 di Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Kota Denpasar. Lebih dari sekadar olahraga, festival ini bisa menjadi contoh bagi generasi muda bahwa menjaga kebugaran harus dilakukan sepanjang hayat. Lansia yang tetap aktif menjadi inspirasi bahwa usia bukan halangan untuk terus bergerak.(yyn)