Yogyakarta: Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Dr. Sri Wahyuni, ST., M.Sc., menegaskan bahwa ASEAN Sports Day (ASD) di Alun-Alun Kidul Yogyakarta, Minggu (24/8), bukan hanya perayaan olahraga masyarakat, tetapi juga momentum penting menuju ajang internasional. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Road to Jogja Wellness Cultural Festival (JWCF) 2025 sekaligus bagian menuju Senior Officials Meeting on Sports (SOMS) ASEAN di Vietnam pada akhir tahun 2025.
Yogyakarta: Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Dr. Sri Wahyuni, ST., M.Sc., menegaskan bahwa ASEAN Sports Day (ASD) di Alun-Alun Kidul Yogyakarta, Minggu (24/8), bukan hanya perayaan olahraga masyarakat, tetapi juga momentum penting menuju ajang internasional. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Road to Jogja Wellness Cultural Festival (JWCF) 2025 sekaligus bagian menuju Senior Officials Meeting on Sports (SOMS) ASEAN di Vietnam pada akhir tahun 2025.
ASD tahun ini menghadirkan nuansa global melalui keikutsertaan Spogomi, olahraga asal Jepang yang memadukan kebugaran dengan aksi membersihkan lingkungan. Pemenang Spogomi Yogyakarta akan mewakili Indonesia di World Cup Spogomi pada 28–30 Oktober 2025 di Jepang.
Selain itu, berbagai kegiatan pendamping turut meramaikan acara, di antaranya senam massal yang diikuti sekitar 2.000 peserta dari 40 SMA dan SMK se-Yogyakarta, Festival Olahraga Disabilitas dengan peserta lebih dari 300 orang dari 11 SLB di sekitar Yogyakarta, serta penampilan olahraga tradisional Kolongan dari Kendal dan atraksi egrang, masing-masing dengan 10 orang peserta.
Rangkaian kegiatan ini juga disertai dengan Tes Kebugaran Pelajar Nusantara (TKPN) yang dilaksanakan di Balai Pemuda Olahraga (BPO) Yogyakarta dan SMA Negeri 7 Yogyakarta. TKPN ini dilakukan oleh Asdep Olahraga Pendidikan dengan dukungan 13 guru IGORNAS kepada 90 peserta didik dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Setelah kegiatan ini, para guru diharapkan dapat menambah jumlah data dengan melaksanakan tes serupa di sekolah masing-masing. Melalui TKPN, diharapkan dapat terpetakan kondisi kebugaran pelajar di Kota Yogyakarta sebagai dasar pembinaan olahraga pendidikan.
Staff Ahli Bidang Regulasi Kepemudaan dan Keolahragaan RI, Samsudin, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Semoga ASD dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus hidup sehat, hidup bugar, dan menjadikan olahraga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Terima kasih kepada DIY yang telah menjadi tuan rumah,” ujarnya.
Deputi Pembudayaan Olahraga menambahkan, tingginya antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa olahraga kini menjadi budaya yang menyatukan kesehatan, tradisi, dan kepedulian lingkungan. “Acara ini sekaligus memperkuat citra Indonesia di mata internasional bahwa olahraga masyarakat dapat berkembang seiring nilai budaya dan keberlanjutan,” jelasnya.
Dengan semangat kebersamaan ASEAN, kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam menyongsong Jogja Wellness Cultural Festival 2025 pada November mendatang, sekaligus menyuarakan pesan gaya hidup sehat ke level regional dan global. (as)