Kemenpora: Jurnal Olahraga Harus Jadi Warisan Ilmiah 30 Tahun ke Depan

Yogyakarta – Banyak jalan untuk berkontribusi pada dunia olahraga, salah satunya lewat tulisan ilmiah. Itulah yang mendorong Kemenpora menghadirkan Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia (JOPI) di Yogyakarta, 23–25 Agustus 2025. Agenda ini menjadi wadah bagi guru, mahasiswa, hingga dosen untuk menulis sekaligus membagikan gagasan konseptual dan hasil penelitian di bidang olahraga.

Kemenpora: Jurnal Olahraga Harus Jadi Warisan Ilmiah 30 Tahun ke Depan

Yogyakarta – Banyak jalan untuk berkontribusi pada dunia olahraga, salah satunya lewat tulisan ilmiah. Itulah yang mendorong Kemenpora menghadirkan Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia (JOPI) di Yogyakarta, 23–25 Agustus 2025. Agenda ini menjadi wadah bagi guru, mahasiswa, hingga dosen untuk menulis sekaligus membagikan gagasan konseptual dan hasil penelitian di bidang olahraga.

Tahun ini, sebanyak 247 peserta dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah di Indonesia mendaftar. Dari jumlah itu, terpilih 31 peserta untuk mengikuti pelatihan penulisan artikel ilmiah JOPI. Mereka terdiri dari 14 guru, 16 mahasiswa, dan 1 dosen yang diundang khusus. Para peserta datang dari beragam provinsi, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, DKI Jakarta, hingga Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Deputi Pembudayaan Olahraga, Sri Wahyuni, yang membuka kegiatan ini, menegaskan bahwa peran jurnal ilmiah sangat penting untuk keberlanjutan dunia olahraga.
"Kalau jurnal ini benar-benar dikerjakan dengan baik, marwahnya tidak mengenal waktu. Bisa saja ditulis sekarang, tapi manfaatnya terasa hingga 10–30 tahun ke depan," ujarnya.

Sri Wahyuni juga menilai kegiatan seperti JOPI masih perlu diperbanyak. Menurutnya, idealnya program serupa bisa digelar dalam format roadshow ke berbagai perguruan tinggi agar semakin banyak akademisi dan praktisi olahraga yang terlibat.

Menariknya, Sri Wahyuni turut mendorong agar JOPI bisa hadir dalam format bilingual (Indonesia–Inggris) dan berbasis elektronik. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang sebelumnya disampaikan melalui Menpora. Salah satu fokusnya adalah pencak silat, yang hingga kini masih minim jurnal ilmiah bertaraf internasional.
"Kalau ada jurnal tematik pencak silat, ketika ada event internasional, orang luar bisa langsung mencari ke jurnal kita," katanya.

Selain menghadirkan peserta, kegiatan ini juga melibatkan 11 reviewer dan 6 editor dari berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, hingga Universitas Cendrawasih dan Universitas Terbuka.

Turut hadir dalam pembukaan antara lain Asisten Deputi Olahraga Pendidikan Supeni Pudyastuti, Prof. Dr. M.E. Winarno, M.Pd, Caly Setiawan, Ph.D, serta Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd.

Melalui JOPI, Kemenpora berharap lahir lebih banyak karya tulis ilmiah yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan olahraga Indonesia, sekaligus mampu menembus panggung akademik internasional. (yn)

BAGIKAN :
PELAYANAN