Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Subroto menyarankan agar data yang ditampilkan harus mengungkapkan kondisi terkini pembangunan pemuda di Indonesia, sehingga perlu adanya perlakuan metode tertentu (treatment).
Jakarta - Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat Badan Pusat Statistik (BPS), Ahmad Avenzora menyampaikan bahwa perhitungan data Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) tahun 2023 akan segera dipersiapkan namun perlu proses pengolahan terkait data kepemudaan yang berasal dari hasil survei BPS.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Subroto menyarankan agar data yang ditampilkan harus mengungkapkan kondisi terkini pembangunan pemuda di Indonesia, sehingga perlu adanya perlakuan metode tertentu (treatment).
Hal tersebut disampaikan Subroto didampingi tim Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kemenpora saat mengunjungi Biro Pusat Statistik (BPS) Jakarta, Kamis (22/2), dalam rangka optimalisasi perhitungan data IPP tahun 2023.
Perhitungan Indeks IPP terdiri dari 5 domain dan 15 indikator berasal dari hasil survei BPS yaitu Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) setiap tahun sedangkan Susenas Modul Sosial, Budaya, dan Pendidikan (MSBP) dilakukan setiap 3 tahun. Susenas MSBP tahun 2023 baru dilakukan September 2024 dan hasil survei akan terbit pada tahun 2025.
Perolehan data hasil survei Susenas MSBP dibutuhkan untuk data IPP pada domain partisipasi dan kepemimpinan yakni indikator presentase pemuda yang aktif mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan (X10), presentase pemuda yang aktif kegiatan organisasi (X11) dan presentase pemuda yang aktif dalam memberikan pendapat/saran dalam rapat (X12). Kekosongan data tersebut akan dilakukan pengolahan data dengan metode tertentu (data trend) sesuai kondisi terkini.
Kemenpora memberikan apresiasi kepada BPS atas komitmen dan konsisten memberikan perhitungan data IPP secara berkesinambungan. Data IPP tahun 2023 sangat diharapkan masyarakat untuk mengetahui kondisi daya saing pemuda terkini sehingga para stakeholder atau penerima manfaat akan mengambil langkah kebijakan yang tepat dalam meningkatkan pembangunan pemuda. (sbr/prj/muc)