Laporan Pajak Laporan Pajak
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Kemenpora Gelar Forum Pemimpin Muda Cendikia di DIY, Ajak Pemuda Bersama Membangun Indonesia Yang Inklusif

orum Pemimpin Muda Cendikia Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang dilaksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengajak anak muda untuk bersama membangun Indonesia yang inklusif.

Kemenpora Gelar Forum Pemimpin Muda Cendikia di DIY, Ajak Pemuda Bersama Membangun Indonesia Yang Inklusif Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Raden Isnanta berfoto bersama peserta Forum Pemimpin Muda Cendikia usai membuka acara di Ruang Krakatau Plawangan Riss Hotel Malioboro, Rabu (13/11) pagi. (foto: sesdep2/muchlis).

Yogyakarta - Forum Pemimpin Muda Cendikia Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang dilaksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengajak anak muda untuk bersama membangun Indonesia yang inklusif.

"Tema inklusif atau juga kesetaraan gender pada forum ini memang harus terus digaungkan berbagai komponen masyarakat termasuk pemuda di DIY. Kendati saat ini pemerintah terus memberikan persamaan hak bagi para disabilitas." Kata Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Raden Isnanta saat membuka acara di Ruang Krakatau Plawangan Riss Hotel Malioboro, Rabu (13/11) pagi.

Dengan tema "Bersama Membangun Indonesia yang Inklusif" diharapkan forum anak muda bersama para cendikiawan (Klub Berkawan) ini dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dari berbagai daerah tingkat Kabupaten/Kota khususnya DIY yang akan diproyeksikan secara nasional.

"DIY tidak diragukan lagi bahwa IPP selalu unggul dibandingkan provinsi lain. Bukan hanya secara angka tetapi hampir disemua kejuaraan atau perlombaan tingkat nasional DIY selalu menempatkan wakilnya di papan atas," kata Deputi Isnanta saat membuka forum.

"Akan tetapi perlu diingat harus terus berpacu para pemuda di Kabupaten/Kota, karena mulai tahun depan penilaiannya tidak lagi pada provinsi tetapi berbasis Kabupaten/Kota. Jadi contohnya Kulon Progo barangkali sekarang dapat saja ikut terangkat dari Kota Yogyakarta karena masih DIY, tahun depan kita lihat dan akan kelihatan," tambahnya.

Perihal tema inklusif atau juga kesetaraan gender memang saatnya terus digaungkan karena pada kenyataannya saat ini pemerintah telah memberikan persamaan hak bagi para disabilitas.

"Tentang inklusif, persamaan hak pada disabilitas, sekarang sudah semua mendapatkan persamaan, yang di atlet bonus pun sama, kesempatan kerja bagi para anak muda pencari kerja disabilitas juga sama. Sekali lagi tidak hanya sekedar pada nilai uang atau finansial, tetapi lebih dari itu mari kita berikan kesempatan dan dukungan yang sama," ucapnya lagi.

"Terakhir, ayo dari diskusi forum ini ada rekomendasi-rekomendasi penting dalam hal inklusif yang menjadikan Yogyakarta dapat menularkan ke provinsi-provinsi lain," tutupnya.

Sebelumnya Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda Andi Susanto melaporkan bahwa kegiatan Klub Berkawan Chapter Yogyakarta ini merupakan kelanjutan dari forum-forum sebelumnya di berbagai daerah. 

"Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan Klub Berkawan bersama para pemimpin muda, yang kali ini hadir di Jogja," ujar Asdep Andi.

"Mengangkat tema inklusifitas karena pada IPP 2015-2023 belum muncul tema tersebut, sehingga saat ini dari perwakilan 37 organisasi pemuda ada dari penyandang disabilitas. Semoga ini juga menjadi bagian penting domain-domain yang dapat meningkatkan IPP," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) DIY Didik Wardaya menyampaikan terima kasih bahwa DIY dipilih menjadi tempat forum diskusi pemimpin muda yang mengangkat tema membangun Indonesia yang inklusif.

"Terima kasih kepada Kemenpora yang telah memberikan kesempatan kepada DIY dan para pemudanya untuk berkontribusi membangun Indonesia yang inklusif," kata Kadispora Didik dalam sambutannya.

"Disabilitas mempunyai potensi yang sama. Kita harus bersama tanpa harus mengalami atau merasakan kekurangan. Jangan diasingkan mereka hanya bersama komunitasnya saja, kita harus bisa bersama-sama dan dapat bergabung dengan mereka," tegasnya.

Forum Pemimpin Muda Cendikia ini diikuti oleh 100 peserta dari perwakilan organisasi dan komunitas pemuda se-DIY. Ada dari mahasiswa, pelajar, OKP, para relawan pemuda, dan alumni PKPMN Talenta Muda. Kegiatan juga diisi oleh para narasumber yang berkompeten dalam bidang kepemudaan, inklusif, dan kesetaraan gender.

Hadir sebagai narasumeber dalam diskusi Forum Pemimpin Muda Cendikia yakni, Program Manager Yayasan Lembaga Kajian Sosial dan Islam (LKIS) Tri Noviana dan Direktur Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabrl (SIGAB) M. Joni Yulianto. (cah/much).

BAGIKAN :
PELAYANAN