Kementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyelenggarakan Training of Facilitator (ToF) bagi dosen kewirausahaan di Provinsi Bali untuk meningkatkan peran dan kualitas pembinaan wirausaha pemuda (Wiramuda) di lingkungan kampus.
Badung - Kementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyelenggarakan Training of Facilitator (ToF) bagi dosen kewirausahaan di Provinsi Bali untuk meningkatkan peran dan kualitas pembinaan wirausaha pemuda (Wiramuda) di lingkungan kampus.
"Kemenpora berharap setelah training ini agar seluruh dosen peserta ToF dapat meningkatkan intensitas dan kualitas pembinaan dan pendampingan kewirausahaan kepada mahasiswa di kampus masing-masing." Kata Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI Hendro Wicaksono saat membuka acara di The Atanaya Hotel, Badung, Bali, Kamis (24/10) sore.
Dijelaskan Asdep Hendro bahwa ToF adalah program Kemenpora terobosan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo untuk membuka wacana baru bahwa masa depan pemuda itu tidak hanya menjadi pegawai di perusahaan, di kantor, atau pegawai negeri saja, namun menjadi wirausaha muda bisa memiliki masa depan yang lebih cemerlang.
Menurut Asdep Hendro menumbuhkan minat kewirausahaan di kalangan mahasiswa dengan cara diantaranya menanamkan mindset yang kuat dan perilaku yang baik serta meningkatkan kreativitasnya, sehingga mahasiswa bisa menjadi mandiri dalam berwirausaha bahkan dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain.
"Mahasiswa dibangunkan mindsetnya, semangatnya, motivasinya, dan dibuang rasa malu yang berlebihan melalui pembinaan dan pendampingan yang intensif. Diharapkan melalui training ini dapat menambah wawasan dan empati dosen dalam mengajarkan mata kuliah kewirausahaan dan membina inkubasi kampus kedepannya," tambahnya.
Banyak contoh sukses wiramuda dari berbagai sektor usaha, Isa Juarsa “Bos Bakso Rusuk Joss”, Marshal Pribadi “Owner dari Privy.id”, dll. Semua itu menjadi praktik baik bagi kewirausahaan pemuda.
Peningkatan kualitas pembinaan oleh dosen dan tenaga kependidikan mata kuliah kewirausahaan dalam pendampingan, coaching, mentoring kewirausahaan di lingkungan kampus diharapkan dapat menetaskan lulusan perguruan tinggi yang bisa menjadi memberikan kesempatan dan lapangan kerja (job creator) di masa depan, bukan sekadar pencari kerja (job seeker).
Ditambahkannya bahwa kewirausahawan saat ini harus dibarengi dengan Internet of Things (IoT) karena prospek kedepannya akan meningkat transaksi berbasis digital atau e-commerce dimana menurut analisis data di media massa bahwa transaksi berbasis digital akan meningkat 3.7 kali lipat di tahun 2025.
Sebagai informasi bahwa ToF tersebut digelar selama tiga hari dikuti peserta 50 dosen kewirausahaan dari 15 perguruan tinggi se-Provinsi Bali.
Narasumber yang memberikan materi pelatihan yakni Direktur TataInsan.Org Kukuh Indra Prasena, Penggiat Kewirausahaan dan Kebudayaan Susetya Herawati, Founder Gue Girang Afiat Rasyid Rustamadji dan Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Bandung Bastian A. Saputra. (um).