Laporan Pajak Laporan Pajak
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Tingkatkan Literasi Digital Di Kalangan Pemuda, Kemenpora Gandeng APAII Gelar Webinar Nasional Pemuda Untuk Menekan TPT Pemuda

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bekerjasama dengan Asosiasi Pengguna Artificial Intelligence Indonesia (APAII) gelar Webinar Nasional Pemuda bertajuk Revolusi Keahlian di Era Digital Marketing. Webinar bertujuan meningkatkan literasi digital dan mendorong penumbuhan minat wirausaha dikalangan pemuda.

Tingkatkan Literasi Digital Di Kalangan Pemuda, Kemenpora Gandeng APAII Gelar Webinar Nasional Pemuda Untuk Menekan TPT Pemuda Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta saat membuka webinar nasional pemuda yang diikuti peserta 600 pemuda, Kamis (17/10) pagi. (foto: istimewa)

Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bekerjasama dengan Asosiasi Pengguna Artificial Intelligence Indonesia (APAII) gelar Webinar Nasional Pemuda bertajuk Revolusi Keahlian di Era Digital Marketing. Webinar bertujuan meningkatkan literasi digital dan mendorong penumbuhan minat wirausaha dikalangan pemuda.

Kemenpora melalui berbagai program terus mendorong penumbuhan minat berwirausaha dikalangan pemuda untuk menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pemuda di Indonesia serta meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) khususnya domaian lapangan dan kesempatan kerja bagi pemuda.

Pernyataan tersebut disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta saat membuka webinar nasional pemuda yang diikuti peserta 600 pemuda, Kamis (17/10) pagi.

Dijelaskan Deputi Isnanta bahwa Kemenpora bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengukur tingkat kemajuan pembangunan pemuda di Indoensia dengan nilai IPP di tahun 2024 yakni 56,33. Nilai ini masih ditingkat menengah dan diperlukan peningkatan yang tajam di tahun mendatang.

"Kita perlu lakukan peningkatan IPP termasuk pada domain lapangan dan kesempatan kerja bagi pemuda seperti menumbuhkan minat wirausaha di kalangan pemuda. Pemuda cenderung ingin menjadi pekerja sementara ketersediaan lapangan kerja tidak cukup." kata Deputi Isnanta.

Penumbuhan minat wirausaha dikalangan pemuda terus dilakukan Kemenpora, salah satunya melalui program unggulan yang dikenal dengan Wiramuda. 

"Program Wiramuda Kemenpora merupakan pendampingan perbaikan ekosistem kewirausahaan bagi pemuda sebagai salah satu strategi yang dilakukan Kemenpora sebagai upaya membangun ekosistem pengembangan kewirausahaan." katanya.

Pendampingan perbaikan ekosistem yang dilakukan diantaranya dengan mendatangi kampus-kampus diberbagai provinsi untuk memberikan pelatihan bagi mahasiswa dan dosen sebagai fasilitator untuk penumbuhan minta wirausaha mahasiswanya.

"Saat ini sudah banyak kampus yang memberikan mata kuliah kewirausahaan, ini sudah lumayan namun kulitasnya perlu ditingkatkan, misalnya dengan memanfaatkan digitalisasi dan artificial intelligence (AI) karena tekhnologi ini dapat banyak membantu." tambahnya.

Dicontohkan Deputi Isnanta bahwa bagi anak muda dalam persaingan usaha tidak saja tentang kemampuan menyediakan barang yang keren, murah, dan kualitas terbaik tetapi dengan memanfaatkan teknologi digital dan AI akan lebih unggul dalam melakukan wirausaha.

"Kemenpora juga punya PR baru agar dosen-dosen pengampu matakuliah kewirausahaan wawasannya kita luaskan, tidak tergantung lagi pada pemahaman dan materi lama tetapi bisa update terhadap perkembangan jaman." ungkap Deputi Isnanta.

Selain itu pemerintah pusat dapat menggerakkan pemerintah daerah agar dapat membuat ekosistem kewirausahaan dengan bekerja sama dengan dinas-dinas lain dan peran media juga dapat membantu untuk memberikan promosi dan informasi tentang digital marketing dan AI.

“Para ahli dalam wirausaha juga harus digandeng, termasuk komunitas-komunitas, komunitas pemuda bisa dijadikan kendaraan yang baik untuk mensosialisasikan hal ini.' tambahnya. 

Dikatakannya bahwa Kemenpora mendorong pemerintah daerah untuk membangun ekosistem tersebut agar anak muda dapat peluang luas dalam konteks wiramuda. 

"Kami sudah membuat project sample tentang ini, keberhasilan ini harus ditiru oleh kabupaten lain. Ini harus digerakan bersama-sama, kita juga harus dorong bagaimana urusan kerja, usaha besar justru adalah tumpuan untuk mengurangi pengangguran. Ironisnya saha besar justru jumlahnya kecil.” kata Deputi Isnanta.

Ditambahkannya bahwa Usaha Kecil Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia sekitar 63 juta usaha mikro termasuk koperasinamun penyerapan tenaga kerja jumlahnya kecil bahkan tidak perlu pegawai. 

"Maka anak muda dibangkitkan untuk punya semangat pengusaha, karena kekuatan kita ada di skala mikro dan menegah. Kita coba memproduksi barang dan jasa dengan nilai sendiri, jangan hanya barang dari luar. Kita dorong anak muda memiliki jiwa inovatif dan minat berusaha." katanya. 

Ditambahkan Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora Hendro Wicaksono bahwa  tujuan webinar nasional pemuda untuk meningkatkan kompetensi wiramuda dan meingkatkan wawasan bagi pemuda Indonesia agar dapat  memanfaatkan dan memahami urgensi digital marketing dan AI dalam melakukan wirausaha.

Dalam sambutannya, Ketua Umum APAII Dian Martin menyampaikan saat ini terdapat 147 juta angkatan kerja di Indonesia. Sekitar 26 juta bekerja di bidang perdagangan, 2 juta di bidang administrasi dan sisanya dibidang lainnya.

Dikatakan Dian bahwa ada pelaku usaha mengaku bahwa akibat otomatisasi, digitalisasi dan AI mengakibatkan pengangguran, namun ada juga yang merasa terbantu dan perlu untuk mempelajari digitalisasi dan AI.

Dijelaskannya bahwa dalam buku berjudul AI 2024 tentang kondisi dunia di tahun 2024 yang ditulis Kai Fu Lee mengatakan beberapa tahun lagi dengan adanya AI, masyarakat dunia akan terbagi menjadi beberapa golongan.

"Yang pertama adalah Elit AI, pemilik AI itu sendiri, Kedua pengguna AI dan meracik tools AI ini, ketiga mereka yang bekerja di perusahaan tersebut dan keempat adalah mereka yang berjuang." kata Dian.

Akibat dari terbaginya itu akan muncul generasi baru yakni U-generation, singkatan dari Useless Generation. U  generation ini dapat terjadi di berbagai golongan, usia dan bidang apabila tidak mampu mengikuti situasi yang ada. 

"Kai-Fu Lee mengatakan AI Memang Tidak akan menggantikan manusia tetapi manusia yang menguasai AI pasti akan menggantikan mereka yang tidak menggunakan AI.” tambahnya.

Narasumber Webminar ini yakni Praktisi Artificia Intelligence (AI) Oce Priatna, dengan materi Praktisi Artificial Intelligence (AI) Tentang Keahlian Digital Marketing dan Artificial Intelligence untuk Daya Saing Pemuda dalam Entrepreneurship dan Dunia Kerja.

Dan Praktisi Digital Marketing Rudianto dengan Pemaparan Praktisi Digital Marketing Tentang Keahlian Digital Marketing dan Artificial Intelligence untuk Daya Saing Pemuda dalam Entrepreneurship dan Dunia Kerja. (rez/much).
 

BAGIKAN :
PELAYANAN