Masih tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pemuda di Indonesia mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melakukan terobosan penumbuhan minat wirausaha bagi mahasiswa dengan menggelar Training of Facilitator (ToF) bagi dosen kewirausahaan.
Makassar - Masih tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pemuda di Indonesia mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melakukan terobosan penumbuhan minat wirausaha bagi mahasiswa dengan menggelar Training of Facilitator (ToF) bagi dosen kewirausahaan.
"Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2023, TPT pemuda tercatat sekitar 13,41%. Artinya, sekitar 13 dari 100 pemuda yang masuk dalam angkatan kerja, tidak terserap dalam pasar kerja." kata Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora Hendro Wicaksono saat membuka TOF Dosen Kewirausahaan di Hotel Gammara, Makassar, Senin (1/10) siang.
Dijelaskannya bahwa TPT umumnya digunakan untuk mengukur tingkat pengangguran di suatu wilayah, menggambarkan tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan, atau tidak terserap oleh pasar kerja.
"Masih tingginya pengangguran pemuda membuat daya saing pemuda belum mencapai posisi yang optimal. Salah satu penyebab tingginya TPT pemuda adalah rendahnya daya saing pemuda di pasar kerja." ucap Asdep Hendro.
Selain itu terkait kecenderungan aktivitas pemuda menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 mencatat semakin tinggi pendidikan pemuda cenderung memilih sebagai pegawai, yakni sebesar 76,55 persen.
"Semakin rendah tingkat pendidikan, semakin tinggi kecenderungan memilih untuk berwirausaha." kata Asdep Hendro.
"Karena itu terobosan Menpora Dito melalui ToF Dosen Kewirausahaan membuka wacana baru bahwa masa depan pemuda itu tidak hanya menjadi pegawai di perusahaan, di kantor atau menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) saja, tetapi menjadi wirausaha muda juga dapat menjamin masa depan." tambahnya.
Tujuan digelarnya ToF untuk meningkatkan pembinaan kewirausahaan pemuda di lingkungan kampus dan tumbuhnya wiramuda sukses yang bermula dari kampus. Dengan memberikan wawasan kewirausahaan kepada pemuda di lingkungan kampus dengan menamkan mindset yang kuat, mendorong perilaku yang baik serta meningkatkan kreativitasnya maka masa depan pemuda yang cerah dapat dicapai.
Dikatakan Asdep Hendro bahwa Kemenpora berharap agar lulusan perguruan tinggi bisa menjadi pencipta lapangan kerja (job creator) di masa depan, bukan sekadar pencari kerja (job seeker) sehingga dapat menekan TPT.
"Karenanya, peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan melaui program ToF dalam melakukan pendampingan, coaching, mentoring kewirausahaan di lingkungan kampus terus kami lakukan." katanya.
Asdep Hendro menambahkan bahwa Kemenpora mengharapkan setelah pelatihan ini peserta ToF yang berjumlah 48 dosen kewirausahaan dari 31 perguruan tinggi se Provinsi Sulawesi selatan agar dapat meningkatkan intensitas dan kualitas pembinaan kewirausahaan terhadap mahasiswa.
Sebagai informasi, Sualesi Selatan adalah lokasi ke delapan digelarnya TOF di tahun 2024, sebelumnya telah dilakukan di Provinsi D,I Yogyakarta, Jawa Barat, Jakarta, D.I. Aceh, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat.
Narasumber pelatihan yakni Direktur Tatalsna.Org Kukuh Indra Prasena, Dosen, Penggiat Kewirausahaan dan Kebudayaan Susetya Herawati, Founder Gue Girang Afiat Rasyid Rustamadji dan Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) Bandung Bastian A. Saputra. (much).