Laporan Pajak Laporan Pajak
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Pada Pertemuan SOMY XIII dan SOMY+3 XII, Delegasi Indonesia Laporkan AYIC 2023 Berkontribusi Membangun ASEAN Yang Aman, Damai dan Stabil

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mengikuti kegiatan ASEAN Senior Officials Meeting on Youth (SOMY) XIII dan SOMY+3 XII tanggal 28-29 November 2024 dan ASEAN Ministrial Meeting on Youth (AMMY) XIII dan AMMY+3 XII tanggal 30 November 2024 yang dilakukan secara daring.

Pada Pertemuan SOMY XIII dan SOMY+3 XII, Delegasi Indonesia Laporkan AYIC 2023 Berkontribusi Membangun ASEAN Yang Aman, Damai dan Stabil Asdep Esa Sukmawijaya melaporkan kegiatan ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2023 yang di gelar di Indonesia tanggal 22 sampai dengan 26 September 2023 lalu. (foto: dok).

Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mengikuti kegiatan ASEAN Senior Officials Meeting on Youth (SOMY) XIII dan SOMY+3 XII tanggal 28-29 November 2024  dan ASEAN Ministrial Meeting on Youth (AMMY) XIII dan AMMY+3 XII  tanggal 30 November 2024 yang dilakukan secara daring.

Delegasi Indonesia pada pertemuan tersebut diikuti Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Esa Sukmawijaya mewakili Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Raden Isnanta melaporkan kegiatan  ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2023 yang di gelar  di Indonesia tanggal 22 sampai dengan 26 September 2023 lalu.

“Program AYIC tidak hanya turut berkontribusi terhadap pilar ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC), tetapi juga pilar ASEAN Political-Security Community (APSC), di mana AYIC juga berkontribusi untuk membangun wilayah ASEAN yang aman, damai, dan stabil,” kata Asdep Eka Sukmawijaya secara daring dari  Graha Pemuda Senayan Jakarta Pusat, Sabtu (30/11) pagi. 

Dijelaskan Asdep Eka Sukmawijaya bahwa AYIC 2023 yang dilaksanakan di Bali mengangkat tema "Strengthening Interfaith Outreach and Partnership Through Digital Platforms", yang menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi digital dalam membangun jembatan pemahaman dan toleransi  dan saling menghormati dalam masyarakat yang beragam agama dan keyakinan. 

22 pemuda dari sepuluh negara ASEAN yang ikut dalam kegiatan tersebut diantaranya Brunei Darussalam, Indonesia, Filipina, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam. Tak hanya itu, pemuda lokal dari Universitas Primakara juga turut serta, memperkaya diskusi dengan perspektif lokal yang inklusif. 

Dalam sesi diskusi panel bertajuk "The Importance of Interfaith Understanding Towards Peaceful Co-Existence and Prosper Communities", para narasumber seperti Arienne Louise Calingo, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, dan KH Abdul Aziz berbagi wawasan terkait peran pemimpin lokal dalam menjaga kohesi masyarakat. 

Sementara itu pada pertemuan AMMY dan AMMY+3, Indonesia diwakili Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga, Hasintya Saraswati menekankan komitmen Indonesia terkait pengembangan dan pemberdayaan pemuda di negara-negara anggota ASEAN. 

"Indonesia berkomitmen untuk membuat kebijakan pemberdayaan pemuda dengan menyediakan akses  untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, pengembangan keterampilan, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktifitas kewarganegaraan," kata  Hasintya Saraswati

Pertemuan yang dilakukan secara rutin ini bertujuan untuk perwakilan delegasi dari setiap negara-negara ASEAN dan ASEAN+3 melaporkan kegiatan ASEAN yang telah dilaksanakan di tahun di tahun 2022 dan 2023. Pertemuan diakhiri dengan penyerahan Keketuaan ASEAN dari Myanmar ke Filipina. (dok).
 

BAGIKAN :
PELAYANAN